The Programmer Hearts

There are beauty on it’s logic way

==========

Kalau kalian yang baca ini sekarang udah baca post gue sebelumnya yang The Reward of Totalitas, pasti udah pada tahu kan kalau gue udah ga kerja di vendor terus dapet penempatan di salah satu bank plat merah milik pemerintah? Kalo belum baca, baca dulu gih. Biar ga ketinggalan update.

Yaelah sok penting banget ya gue.

Selepas dari vendor tempat gue kerja pertama kali tersebut, gue pindah ke vendor lagi. Skala vendornya lebih kecil dari yang kemarin. Tapi benefitnya, beuh. Jangan ditanya. Ya lumayanlah buat nyicil utang-utang akibat dua tahun digaji pas-pasan bener.

Dari vendor yang sekarang, gue dapet penempatan di Traktor Nusantara yang juga salah satu anak perusahaan Astra. Bukan, bukan United Tractors yang gede itu. Googling ajalah bedanya United Tractors sama Traktor Nusantara. Seriously, gue capek jelasin satu-satu ke setiap orang yang nanya gue sekarang kerja di mana.

Perusahaan baru, kerjaan baru, kenalan baru, dan tentu saja, jaringan baru.

==========

Continue reading

The Reward of Totalitas

No matter what your job is, you can always try to make it interesting to be able to enjoy it.

==========

Halo. Gue masih boleh beralasan ga pernah nulis-nulis lagi karena ga ada waktu ga? Apa udah basi ya alasan kayak gitu? :p

Setelah 2 tahun berkerja di PT. Xsis Mitra Utama, akhirnya gue lulus juga. Kenapa gue bilang lulus? Karena gue selalu menganggap kalau di sana itu gue semacam KKN. Kuliah Kerja Nyata.

Dulu pas baru lulus, gue sadar sepenuhnya kalau gue itu cuma fresh graduate lulusan Universitas Swasta denga IPK pas-pasan yang ga punya pengalaman apa-apa. Gue ngomong pas-pasan itu beneran pas. Gue lulus dengan IPK 3.0, syarat standar perusahaan menerima karyawan dari Universitas Swasta. Dan IPK 3.0 itu juga bukan hasil dari masuk kuliah rajin, ngerjain semua tugas, presentasi, dan tetek bengek lainnya. Jadi bagi kalian yang kuliah cuma masuk pas UTS, UAS sama Kuis doang kayak gue ini, carilah kampus yang masih ada sistem UM. Biar bisa lulus dengan IPK segitu. *digetok*

Continue reading

A Long Shadow

Dari belakang meja bar tempat aku meracik secangkir kopi, aku memperhatikan seorang wanita cantik yang sedang duduk sendirian di bagian paling ujung meja ini. Meja bar tempat aku bekerja ini memang didesain menghadap ke arah para barista meracik pesanan. Biar pelanggan bisa ngobrol dengan kita, kata Pak Bos.

Hari keempat dalam minggu ini, batinku sembari mengantarkan gelas cafe latte kedua untuk wanita itu.

“Sendirian lagi, Mbak?”

Dia menoleh. “Iya,” balasnya sambil tersenyum simpul. Tapi meskipun tersenyum, aku melihat kesedihan yang mendalam di matanya.

Continue reading

Law of Attraction – Be Carefull of What You Wish For

Sebelum melanjutkan membaca, Gue kasih tahu satu hal. Gue udah biasa bikin tulisan dengan judul keren, tapi isi busuk. Jangan bilang gue ga  ngasih tahu soal itu ketika kalian menyesal karena udah buang-buang waktu dengan membaca tulisan ini.

Dan bahasan kali ini bakal agak sedikit nyambung sama postingan gue beberapa waktu lalu. The Butterfly Effect. Kalo ga nyambung, disambung-sambungin ajalah ~

==========

Ada yang tahu soal Law of Attraction? Secara sederhana, LoA itu adalah hukum tarik menarik semesta. Secara ga sederhana, gue bakal mengutip tulisan di In Tune With The Infinite karangan Ralph Trine.

The law of attraction works universally on every plane of action, and we attract whatever we desire or expect. If we desire one thing and expect another, we become like houses divided against themselves, which are quickly brought to desolation. Determine resolutely to expect only what you desire, then you will attract only what you wish for.

==========

Continue reading

Memupuk Percaya

Jangan segitu ga percayanya sama orang lain dan selalu mengandalkan diri sendiri, Mas. Itu namanya egois. Orang lain juga berhak buat lu percayai. Lu ga bisa hidup sendirian. Kelak lu bakal butuh orang lain. Jadi mulai sekarang, belajarlah percaya kepada orang lain.

— Fia, beberapa tahun silam.

*****

Tapi kalau begini ceritanya, aku bisa apa? Saat aku mulai bisa mempercayai seseorang. Saat aku mulai percaya bahwa ada tempat di mana kelak aku akan pulang.

Entah bagaimana aku akan belajar untuk percaya lagi.

Karena saat ini, untuk sekedar percaya kepada diri sendiri saja aku tidak berani.

You Are Just to Boring

2015 10 08 - HONY sad guy

“We were two incompatible people, and I made my share of mistakes, but it just seemed like nothing could ever make her happy. I sensed that she was upset even on the night of our wedding. She had just met my parents for the first time, and my dad was a scientist, and he showed slides from my childhood where the whole family was wearing mismatched plaids. She was a sophisticated Southern California girl, and I think that it began to dawn on her that I didn’t fit her idea of a Prince Charming.

After that it was twenty-eight years of going downhill. We should have ended it. But both of us came from a religion that taught us if you went to church together, and prayed together, then everything would fix itself.

But nothing I did made her happy.

She wanted a house, so I bought a house and spent one thousand hours remodeling it. She claimed that I had no style, so I tried to wear new clothes. I tried dying my hair. She complained that I didn’t know how to dance, so I privately took dance lessons for two years. But when I finally surprised her by taking her out to dance, she was unimpressed. I even went to a hypnotherapist to try to be more exciting. But in the end, she basically said: ‘You’re a great father and a nice guy. You’re just too boring.’’

*****

Continue reading

The Butterfly Effect

==========

Tidak apa-apa. Itu hanya hal kecil…

==========

The butterfly Effect. Ada yang tau artinya? Barusan gue googling, dan malah nyasar ke informasi sebuah film yang dirilis tahun 2014 kemarin. Jadi terdistraksi deh. Dasar gemini. *digetok*

Tapi bukan film itu yang mau gue angkat buat tema tulisan ini.

==========

Dari wikipedia

In chaos theory, the butterfly effect is the sensitive dependence on initial conditions in which a small change in one state of a deterministic nonlinear system can result in large differences in a later state

Continue reading

Hari Senin Pagi yang Cerah

Sejak jaman SGL, Sebelum Gue Lahir, hari senin selalu menjadi hari yang berat bagi sebagian besar umat manusia. Hari senin selalu menjadi hari yang dibenci oleh mereka yang sebagian besar berkerja sebagai budak korporat. Tak peduli apa jabatan mereka, entah manajer ataupun office boy. Tapi karena hal yang mau gue tulis di sini bukan tentang hari Senin, jadi kita lewatin aja basa-basi hari seninnya.

Alkisah, pada suatu hari senin yang cerah, ada sebuah kejadian yang sedikit bikin pikiran resah.

Dan hal itu berawal dari sebuah bubur ayam.

==========

“Bubur ayam itu harusnya ga diaduk!”

Continue reading

Kamisan S3 #8 – Membangkitkan Kematian

IMG-20150428-WA0000

“Kamu masih ingat cita-cita waktu kamu kecil, Go?”

“Beberapa.” Aku menoleh ke Riani. “Kenapa?”

“Kamu ingin menjadi apa?”

“Seperti anak-anak kecil lainnya. Aku pernah ingin menjadi seorang presiden atau astronot. Atau kalau kamu ingin jawaban yang lebih umum, aku ingin menjadi seseorang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” aku terkekeh. “Oh bahkan aku pernah ingin menjadi seorang ahli matematika. Kalau tidak salah itu terlintas saat aku masuk SMP.” Aku tertawa menertawaiku kekonyolanku.

Continue reading

Pada Semesta Kita

Pada semesta, aku menitip cerita.
Tentang aku yang ingin kekal agar kau bisa bahagia.

Pada semesta, aku menitip doa.
Agar aku sanggup untuk bisa membuatmu kembali percaya.

Pada semesta, aku menitip kata.
Saat mulut bungkam dan hati mulai berbicara.

Jakarta, 8 Februari 2015
Your better half